Desain Motif Batik Koang Karawaci, Kota Tangerang Guna Peningkatan Sektor Ekonomi Kreatif di Tangerang

Batik Indonesia sebagai warisan budaya tak benda pada 2009 lalu ditetapkan oleh UNESCO, banyak daerah yang mencoba membuat corak khasnya sendiri, diantaranya adalah Kota Tangerang. Kurangnya referensi terkait batik asli Kota Tangerang yang membuat tidak banyak kalangan yang mencoba untuk menghadirkan motif batik khas Kota Tangerang. Sudah ada beberapa contoh motif batik khas Kota Tangerang yang dihadirkan. Namun dari jumlah total 10 motif batik yang sudah dibuat, hanya ada 6 motif yang diproduksi masal. Adanya beberapa kendala dalam pembuat batik, mungkin menjadi salah satu dasar bagi pengembangan motif batik khas Kota Tangerang agar menjadi lebih beragam dan dapat menarik minat konsumen untuk membeli batik khas Tangerang. Dengan perancangan ini, diharapkan dapat menghasilkan motif-motif batik baru yang mampu merepresentasikan ciri khas Kota tangerang. Motif baru ini merupakan awalan untuk pengembangan motif batik baru kedepannya. Namun demikian, penelitian ini masih menemukan peluang bagi pengembangan motif khas kota yang lain. Oleh karenanya, dibutuhkan riset yang lebih mendalam.
Keyword: Batik, Kota Tangerang, motif.

Indonesian batik as an intangible cultural heritage was designated by UNESCO in 2009. Many regions have tried to create their own distinctive patterns, including the city of Tangerang. The lack of references related to the original batik from the City of Tangerang makes not many people try to present the typical batik motifs of the City of Tangerang. There are already several examples of typical batik motifs from the City of Tangerang presented. However, out of a total of 10 batik motifs that have been made, only 6 motifs have been mass-produced. The existence of several obstacles in batik makers, may be one of the bases for the development of typical Tangerang batik motifs so that they become more diverse and can attract consumers to buy Tangerang typical batik. With this design, it is expected to produce new batik motifs that are able to represent the characteristics of the city of Tangerang. This new motif is a prefix for the development of new batik motifs in the future. However, this research still finds opportunities for the development of other urban motifs. Therefore, more in-depth research is needed.

Keyword: Batik, Kota Tangerang, motif.