Penerapan Fungsi Manajemen dalam Pembentukan Desa Inklusi Umat Beragama di Desa Balerejo, Kecamatan Wlingi, Kabuoaten Blitar

Keberagaman agama di Desa Balerejo, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi modal yang kuat untuk pembangunan desa. Melalui manajemen inklusif, desa ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menciptakan harmoni sosial berbasis keberagaman agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan fungsi manajemen dalam membentuk desa inklusif, mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambatnya, serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai inklusi dan toleransi beragama. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan fungsi manajemen dalam program inklusi di Desa Balerejo berjalan dengan baik melalui perencanaan strategis berbasis kebutuhan masyarakat, pembentukan struktur organisasi inklusif, dan koordinasi antara pemerintah desa, tokoh agama, dan masyarakat. Strategi manajerial yang melibatkan partisipasi masyarakat, penguatan regulasi desa, serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk teknologi informasi untuk edukasi tentang toleransi, mendukung terciptanya lingkungan inklusif. Evaluasi menunjukkan bahwa program inklusi meningkatkan interaksi lintas agama, meskipun masih ada tantangan seperti prasangka sosial, keterbatasan sumber daya, dan ketergantungan pada dana desa. Diperlukan penguatan kapasitas dan diversifikasi sumber pendanaan untuk keberlanjutan program. Secara keseluruhan, penerapan manajemen inklusif di Desa Balerejo berdampak positif dalam menciptakan desa harmonis dan berkelanjutan, serta berpotensi menjadi model bagi wilayah lain.