Pengaruh Budaya Organisasi Klan dan Gaya Kepemimpinan Lintas Budaya Ekspatriat Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Baiksan Indonesia

Pada saat ini, pengembangan kemampuan terhadap sumber daya manusia masih rendah, seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia Indonesia berada pada organisasi. Hal yang dimaksud ini dikenal sebagai budaya organisasi. Contoh budaya organisasi yang diterapkan seharusnya pada perusahaan adalah bu-daya organisasi klan karena budaya tersebut didasarkan pada nilai dan keyakinannya pada aspek internal perusahaan dan fleksibilitas organisasi. Artinya budaya klan mengacu pada komunikasi karyawan dan manajer seolah-olah mereka adalah satu keluarga besar. Dalam pengimplementasian sebuah budaya klan juga memerlukan faktor dari gaya kepemimpinan pada sebuah organisasi. Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh para ekspatriat manajer Korea Selatan umumnya mencirikan kepada gaya kepemimpinan otoriter dan paternalistik. Karakter manajer Korea memiliki konsep yang sama dengan budaya Timur, yaitu selalu ingin selaras dengan alam dan lingkungan. Manajer Korea bukanlah orang yang dapat bekerja dalam situasi sukarela, mereka selalu merencanakan segala sesuatunya agar terkonsep dan memiliki langkah yang jelas agar tercapainya visi, misi perusahaan dan tujuan antara perusahaan dan karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan survei yang dilakukan terhadap 78 responden yang meru-pakan karyawan PT Baiksan Indonesia yang berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tan-gerang. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan Structural Equating Modeling (SEM) menggunakan PLS dengan hasil yang menunjukan bahwa: 1) var-iabel budaya organisasi klan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, 2) variabel gaya kepemimpinan lintas budaya ekspatriat memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, 3) budaya organisasi klan dan gaya kepemimpinan lintas budaya ekspatriat berpengaruh simultan terhadap kinerja karyawan pada PT Baiksan Indonesia.