Pengembangan Manajemen Desa Wisata Edukasi Berbasis Pertanian Mandiri, Kearifan Lokal dan Keseimbangan Ekosistem

Desa Wonoanti memiliki potensi besar dalam pengembangan desa wisata edukasi berbasis pertanian mandiri, kearifan lokal, dan keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menggali strategi pengelolaan desa wisata yang mampu mengoptimalkan potensi lokal sekaligus mempertahankan keseimbangan lingkungan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wonoanti memiliki keunggulan dalam praktik pertanian organik yang berbasis pada Pranata Mangsa dan pemanfaatan pupuk alami. Selain itu, desa ini juga memiliki daya tarik wisata budaya seperti upacara adat Labuh Panen Padi dan seni wayang kulit. Namun, tantangan utama dalam pengelolaan desa wisata ini mencakup keterbatasan infrastruktur, kurangnya kapasitas manajemen wisata, serta minimnya pemasaran digital. Sebagai solusi, masyarakat adat menggagas pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang melibatkan Kelompok Tani, Pelaku UMKM, dan Karang Taruna untuk mendukung pengelolaan wisata berbasis komunitas. Strategi pengembangan yang diusulkan meliputi peningkatan infrastruktur wisata, pelatihan manajemen pariwisata bagi masyarakat, serta pemanfaatan media digital untuk promosi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi desa-desa lain yang ingin mengembangkan wisata berbasis kearifan lokal dan ekosistem berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat, desa wisata edukasi seperti Wonoanti dapat berkembang secara optimal tanpa mengorbankan identitas budaya dan keseimbangan lingkungan.