Pengaruh Konflik Kerja dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan LSK-TIK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konflik kerja dan stres kerja ter-hadap kinerja karyawan LSK-TIK. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di LSK-TIK yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling teknik sampling jenuh. Sumber data diperoleh dari data primer. Teknik pengum-pulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, analisis koefisien korelasi, ana-lisis koefisien determinasi, uji t (uji parsial), dan uji f (uji simultan) yang dibantu software SPSS Versi 26 untuk pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan dari analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 14.478 + 0,304 X1+ 0,175 X2. Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh nilai konstanta sebesar 14.478 yang artinya jika nilai variabel konflik kerja (X1) dan stres kerja (X2) adalah 0, maka kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 14.478. Hasil analisis koefisien korelasi konflik kerja sebesar 0,668 dan variabel stres kerja (X2) yaitu sebesar 0,630, artinya terdapat hubungan yang kuat antara konflik kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien determinasi diperoleh sebesar 53,3%, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh konflik kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 53,3% sedangkan sisanya 46,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil dari uji t menunjukkan bahwa konflik kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan sebesar (3,295 > 2,026) dengan tingkat signifikansi (0,002 < 0,05). Hasil uji t stres kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan sebesar (2,631 > 2,026) dengan tingkat signifikansi (0,012 < 0,05). Dan hasil uji F di-peroleh sebesar (Fhitung 21,140 > Ftabel 3,25) dengan tingkat signifikansi (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa konflik kerja dan stres kerja berpengaruh signif-ikan secara simultan terhadap kinerja karyawan.