Pengaruh Work Life Balance dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Powerindo Prima Perkasa Tangerang

Dalam penelitian kali ini, peneliti berkesempatan melaksanakan penelitian pada PT. Powerindo Prima Perkasa Tangerang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh work life balance dan stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Powerindo Prima Perkasa Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari penelitian lapangan (field research) dan kepustakaan (library research). Populasi dalam riset ini seluruh karyawan PT. Powerindo Prima Perkasa Tangerang yaitu sebanyak 343 orang. Penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 orang. Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis yang dilakukan secara parsial nilai t-tabel sebesar 1,992, untuk variabel work life balance t-hitung yang diperoleh sebesar 7,823 maka nilai t-hitung > t-tabel yaitu (7,823 > 1,992) dengan tingkat signifikansi (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara parsial work life balance terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan variabel stres kerja t-hitung yang diperoleh sebesar 4,133 maka nilai t-hitung > t-tabel yaitu (4,133 > 1,992) dengan tingkat signifikansi (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara parsial stres kerja terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara stimultan nilai F-hitung sebesar 68,227 dan f-tabel sebesar 3,120, maka nilai f-hitung > f-tabel yaitu (68,227 > 3,120) dengan tingkat signifikansinya (0,000 < 0,05), Secara bersama-sama work life balance dan stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Powerindo Prima Perkasa Tangerang. Dan setelah dianalisa dengan menggunakan analisis koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,648 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengaruh work life balance dan stres kerja berpengaruh sebesar 64,8% terhadap kinerja karyawan, sedangkan sisanya 35,2% dipengaruhi faktor lain.